Secantik manapun seseorang hamba, seindah manapun pakaian yang disarungnya,
dia tetap sama dengan seorang fakir yang tak punya keindahan rupa atau pakaian di sisi-NYA.
Allah tak pandang luaran hamba-hamba, namun Allah sangat teliti apa yang ada di dalam hati mereka.
Aqidah apa yang diimani?
Apakah ALLAH senantiasa di dalam Hati?
Kalam siapakah yang mereka pandang tinggi?
Apakah Al-Quran yang dipegang sampai mati?
Sunnah Siapakah yang mereka turuti?
Apakah Rasul Allah yang mereka teladani?
Hanya itulah yang membezakan antara keduanya di sisi Allah..
Kiranya si fakir yang tak berupa itu punya keimanan yang total, tanpa keraguan kepada-Nya
Menerima Allah sebagai satu-satunya Ilah dan Rabb dalam hidupnya
Kiranya si fakir menghidupkan Al-Quran di dalam jiwanya,
Meyakini setiap ayat dan kata di dalamnya
Kiranya si fakir hanya beramal menurut sunnah Rasul Allah, sabar dan yakin dengan setiap sabda baginda
Maka, si fakir itulah yang LAYAK dipandang tinggi oleh ALLAH swt
Maka, si fakir itulah yang LAYAK menerima anugerah syurga ALLAH swt
Kefakiran luarannya tak menggambarkan kefakiran dalamannya
Bagitu jugalah berlaku kepada si cantik lagi indah pakaianya
Kiranya hal yang sama ia imani dan turuti
Di tambah pula dengan tawaduk dan syukurnya
Maka, tentu saja Allah tak memandang rendah padanya..
Hidup ini sekadar ujian yang sementara
Untuk Allah lihat siapakah yang baik amalnya..
Si Cantik bergaya, atau si fakir miskin dirinya
Beza antara keduanya hanya Tingkatan TAQWA
Namun,
jika antara keduanya sama ENGKAR dan KUFUR terhadap ALLAH
Maka, tentu sajalah
ALLAH menghukum keduanya dengan AZAB yang sama KERAS dan SIKSAnya
Diskriminasi Allah bukan pada kaya atau miskin
Namun, pada IMAN dan KUFUR
Pada TAAT dan ENGKAR
Sungguh Sifat Allah, MAHA ADIL lagi MAHA TELITI terhadap hamba-hamba-Nya..
6 January 2008-01-06
Asrama Pantai puri IPBA