Wednesday, December 26, 2007

Ending Year

Dec 2007 is passing
The day is ending
I, myself
Getting to wonder
What have I done
through this wonderful year?

Have I improved?
Or getting worse?
“One step you’ve been far from Islam, you are all away from the ‘Deen’”
The word,
I forever will remember

Dec 2007
What have I done
through this wonderful year?
For My Mum, my siblings,
My Friends and all my dearest..?
All My deeds, my habits,
My weaknesses and my work pieces..?

Subhanallah,
“Count on yourself, before you are judged.”
The word,
Haunted me forever

O’ Allah
I beg your pardon
And forgiveness..
Me, your servant is all weak
and powerless
I shall forever
beg Your Love, Mercy and kindness.
None is mine
But, Everything is Yours..

Anis Hanisah
24 December 2007
Home sweet home.

Teladan Sepanjang Zaman

Acap kali kita dipersembahkan sirah serta kisah para sahabat yang membawa qudwah yang unggul.
Bagaimanapun, bagi saya, agak jarang kita membiasakan diri meneliti sebuah lakaran sejarah nyata peribadi contoh muslimah generasi al-quraan yang tak kurang keunikannya.
Sungguh, di sebalik kisah para sahabat, telah terpatri jua kisah unggul para sahibiyah yang menerima didikan terus daripada baginda, Rasulullah saw.
Sehingga termaktub di dalam Al-Quran, sebuah ayat yang indah,

“Sungguh, lelaki dan wanita muslim,
lelaki dan wanita mukmin,
lelaki dan wanita yang tetap di dalam ketaatannya,
lelaki dan wanita yang benar,
lelaki dan wanita yang sabar,
lelaki dan wanita yang khusyuk,
lelaki dan wanita yang bersedekah,
lelaki dan wanita yang berpuasa,
lelaki dan wanita yang memelihara kehormatannya,
lelaki dan wanita yang banyak menyebut nama Allah Swt,
Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar.”
(33:35)

Maka, saranan saya, mari bersama kita tatapi hasil garapan Mahmud Mahdi Al-Istanbuli bersama Mustafa Abu An-Nasr ini,
'Sirah Sahabiyah
Kisah Para Sahabat Wanita'
Semoga menjadi teladan kepada pembentukan Syakhsiah Mukminah Muslihah diri kita..

Wednesday, December 12, 2007

Eidul Adha, Mujahadah dan Pengorbanan


Bahang Kemeriahan Aidil Adha semakin terasa.
Mana tidaknya, seorang demi seorang sanak saudara serta sahabat handai dilambai pergi dari cermin kaca lapangan terbang. Subhanallah.. diterima Menjadi tetamu Allah di Rumah Allah yang dimuliakan.

Masya-allah, cemburupun seakan bertempat di hati..
Bila pula ya rezeki diri ini.. Moga-moga berpeluang menjejak kaki di Baitullahil Haram suatu hari nanti..

Apapun, sempena itu, saya mengucapkan Salam 'Eidul Adha kepada semua..
Ya, 4 Hari yang mengingatkan kita, umat Islam tentang erti pengorbanan di dalam hidup ini.

Teringat diri akan sepotong kata
'...Rahsia Cinta pada Pengorbanannya..."
Ya, Rahsia Cinta yang Manis antara seorang hamba dengan Tuhan Penciptanya,
tentunya terletak pada sekuat mana Mujahadah dan Tadhiyah yang dihadapi dan dilaksanakan oleh sang Hamba..
Agak-agak, Tentu pengorbanan dari diri ini belum sampai mana...
sebab itu, hati ini belum beroleh tautan kukuh dengan CInta-Nya...
Masya-allah...
Semoga E'dil Adha 1428 ini benar2 memperingatkan diri serta jiwa yang alpa ini..

Thursday, October 18, 2007

Al-Islam As-Syamil

Al-Islam As-Syamil..
What do you understand by this term? Islam which is prefectly practised..Isn't it?
But.. how could we describe our Islam as being perfectly practised or not..?
Erm.. I think, that's not the problem..
As for me, to know how perfect Islam we practised,
the first thing first..
we must know the ISLAM itself..
the real ISLAM which has been brought by our beloved prophet, Muhammad Mustofa SAW.
What does it mean? Why Muslims are said qualified to enter the Heaven, but others are not?
Why ISLAM and Muslims have been honoured until such level?
Once a person declares;
AshHadu alLaIlahaIllallah... Wa ASh Hadu Anna MuhammadaRRasulullah..
He is a Muslim..and He is considered as a new natural purity born baby..
Why..why? Subhanallah...
Our dedicated Muslim scholar, Al-Maududi had said in his book, the fundemental of ISLAM;
Surely, it is not our name, our social class, our tribe or even our blood made us qualified to enter the JANNAH.. either you are Arabs, Malays, Japaneses or what ever nations you belonged to..
But, it is due to something extremely vital which made Muslims differ than others... made the Muslims qualified to enter the Eternal Heaven..

AshHadu alLaIlahaIllallah... Wa ASh Hadu Anna MuhammadaRRasulullah..

I declare There is No GOD, But ALLAH..
n I declare Muhammad is the mesenger of ALLAH..

the two sentences that made MUSLIMS differ than others..
What is the SIGNIFICANCE of it??

find out by reading 'Let us be Muslims' by Maulana Al-Maududi..

or.. wait till my next article come out...

HAPPY E'ID MUBARAK


Salam E'idil Fitri for all Muslim Sisters and Brothers

May the 1st Syawal become the day of returning to the natural purity..

FITRI = FITRAH = NATURAL PURITY = AL-ISLAM AS-SYAMIL

** Maaf Zahir Batin.. (",)

Saturday, October 6, 2007

Ramadhan Menjadikan Hamba Rabbani

Ramadhan Menjadikan Hamba Rabbani


بقلم : نبيل بن فؤاد المساوى

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Ali-Imran, 3:79)
TAFSIR SECARA BAHASA ( معنى اللغوي ) :

Shaum (صوم) dalam bahasa Arab sinonim dari إمساك (menahan diri untuk tidak melakukan atau mengucapkan sesuatu (QS 19/26) atas suatu kaum dan bahkan ia maknanya lebih tinggi dari itu [1] dikatakan dalam kalimat: صامَ يَصُوم صَوْماً وصِياماً artinya meninggalkan sesuatu. Adapun secara terminologis, shaum bermakna: menahan diri dari makan, minum hubungan seksual dan perbuatan-perbuatan maksiat dengan niat yang ikhlas, dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (QS 2/183-187). Ibadah ini diwajibkan tahun ke-2 hijrah.

TAFSIR AYAT ( تفسير الأية ) :

- Wahai orang-orang yang beriman: Pengkhususan [2] panggilan ALLAH SWT pada orang-orang yang beriman pada ALLAH & Rasul-NYA & membenarkan keduanya [3]. Keistimewaan karena dipanggil dengan nama tertinggi.

- Kutiba ‘alaykum: Bahwa kewajiban tersebut nisbatnya adalah kepada ALLAH SWT. Ayat ini dicantumkan setelah 2 ayat “kutiba” lainnya, yaitu ayat penegakan syariat qishash (QS 2/178) & ayat wasiat (2/180) [4].

- Kama kutiba ‘alalladzina min qablikum: Sebagaimana telah diwajibkan kepada ummat sebelum kita, seperti Maryam as yang shaumnya juga tidak boleh berbicara (QS 19/26) sama sekali [5], shaumnya Thalut as hanya boleh minum seteguk air saja (QS 2/249) sehingga yang mampu bertahan hanya 309 orang saja [6]. Demikian pula puasa selang sehari Nabi Daud as [7], dan puasa ummat Muhammad SAW sebelum turunnya QS 2/187 [8].

- La’allakum tattaqun: Bahwa puasa itu haruslah mencapai derajat taqwa dan taqwa artinya mensucikan jiwa (tazkiyyah-nafs) dari kotoran & kemaksiatan [9].

PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL ( ما يستفاد منها ) :

MENGAPA PUASA YANG BENAR DAPAT MENJADIKAN HAMBA YANG RABBANI?

1. Karena kualitas puasa seseorang tergantung dari kualitas keimanannya: Man shama Ramadhana imanan wahtisaban… [10]

2. Karena puasa merupakan latihan menahan hawa nafsu & menjauhi maksiat: Man lam yada’ qawlaz zur wal ‘amala bihi… [11]

3. Karena puasa merupakan benteng yang membentengi seseorang dari godaan Syaithan: Ash Shaumu junnah… [12]

4. Karena puasa merupakan latihan disiplin & kesabaran: Fa in saabbahu ahadun aw qaatalahu… [13]

5. Karena puasa merupakan sarana menumbuhkan kepedulian & kasih-sayang: Kaana SAW ajwadan naas, wa kaana ajwad maa yakuunu fii Ramadhaan… [14]

6. Karena puasa merupakan waktu interaksi yang intens dengan KalamuLLAH: Wa kaana Jibriilu yalqaahu fii kulli laylatin min Ramadhaana fayudaarisuhul Qur’aana… [15]

7. Karena puasa merupakan waktu berdzikir sebanyak-banyaknya: Wa li tukabbiruLLAAHa ‘alaa maa hadaakum… [16]

8. Karena puasa merupakan waktu untuk berdoa : Wa idzaa sa’alaka ‘ibaadii annii… [17]

9. Karena puasa merupakan sarana untuk meningkatkan rasa syukur akan nikmat-NYA kepada kita : Wa la’allakum tasykuruun… [18]

الله أعلم بالصواب …

Quoted from al- ikhwan.net
written by Abi AbduLLAAH

KEHIDUPAN yg HALAL..?

Salam sejahtera ke atas semua pengunjung.
Terima kasih yang tak terhingga di atas kesudian anda untuk menziarahi laman ini. Sekadar sedikit perkongsian sebagai renungan bersama.

Kebelakangan ini, kesedaran umat islam terhadap pemakanan halal dan penggunaan barangan halal semakin meningkat. Alhamdulillah. Begitu juga warga kolej di tempat saya menuntut ilmu, pihak Hal Ehwal Pelajar turut menganjurkan Seminar Pemakanan dan Barangan Halal dari kaca mata Islam. Alhmadulillah, ramai juga rakan-rakan saya yang bersungguh-sungguh menyertainya, lantaran hajat yang tinggi untuk mengetahui lanjut berkenaan barangan dan pemakanan 'Halal' di dalam Islam.

Secara peribadi, hal ini sungguh menggembirakan saya. Jelas menunjukkan, perkembangan yang positif pada sikap para pemuda, pemangkin negara ini. Walaubagaimanapun, di dalam menghayati perkembangan baik ini, dengan izin ALLAH, terlintas di hati saya,
'apakah hanya makanan dan barangan harian, kita tersangat memerhatikan halal dan haramnya?'
'mengapa tidak seluruh kehidupan kita, kita jadikannya Halal di sisi Allah swt?'
Sekadar meneliti pengertian Halal yang dikemukan oleh penceramah,
'Halal = Selaras dengan garis panduan yang ditetapkan oleh Allah SWT"

Pada pandangan umum masyarakat kita hari ini, 'makanan dan barangan', sangat perlu diteliti sama ada punya bahan2 yang diharamkan Allah atau tidak. Jika bahan yang haram bahkan syubhah, diperingaykan kita agar segera meninggalkannya. Kelak bahan tersebut dikatakan berkemungkinan memberi kesan kepada Ibadah kita kepada Allah. Alhamdulillah, kesedaran tentang hal ini masih boleh dikatakan di tangga yang baik. Jika dikesan suatu bahan atau proses bahan tidak islami, tindakan akan segera diambil. Ketegasan ummah, jelas terpamer. Ada yang lantang bersuara, menulis dan juga bepersatuan demi menjaga hak muslim iaitu 'disediakan Makanan dan Barangan Halal.'

Namun, sekadar mengajak saudara-sadari berfikir,
Bagaimana pula dengan kehidupan kita? Bukankah Kehidupan kita juga seharusnya selari menurut apa yang Allah telah tetapkan? Bukankah ertinya, kita juga harus menjadikan Kehidupan kita Halal dari kaca mata ISlam..?
Bagaimana kehidupan kita dikatakan HALAL sekiranya CINTA ALLAH, tidak menjadi KEJARAN pertama dan utama di hati kita. Bahkan, mungkin Kalam ALLAH, Al-quran tidak sempat kita teliti, apa lagi turuti? Bagaimana kehidupan kita HALAL sekiranya yang dilarang Allah; couple / zina, mendedah aurat dan sbg. belum pula kita tinggalkan dengan hati yang rela dan penuh cinta? Bahkan kadangkala ada yang menentang. Nau'zubillah. Bukankah semua ini akan memberi kesan kepada penerimaan Allah terhadap amal-amal soleh lain yang kita lakukan..? Itu, masih belum lagi berbicara berkenaan hukum-hukum Allah yang harus ditegakkan.

Subhanallah.. bagaimana saudara-saudariku?
Adakah cukup sekadar Makanan dan Barangan kita perhatikan status HALALnya??
Bagaimana dengan seluruh kehidupan kita... yang sesungguhnya tidak kita dihidupkan melainkan untuk berubudiyah kepada-Nya? Bahkan, bukankah Allah menurunkan Al-Quran utk membentuk kehidupan kita, bukan sekadar makanan dan barangan kita?

wallahua'lam..

**moga menjadi renungan bersama..

**tegur daku jika tersalah..



written by Anis Hanisah
IPBA, KL

Masa Masih Berbaki!!


Assalamualaikum saudara saudari seMuslim..
Madrasah Tarbiyah kita kian berlalu..
Ayuh,
mari kita bersama menghayati detik-detik perpisahan ini..
Tahun depan, belum pasti lagi
kita terpilih menjadi pelajarnya atau tidak..
Ingat kata Ustaz,
Ramadhan..
Akan menjadi BEKALAN kita dalam perjalanan menuju Allah kelak
---
namun,
mari muhasabah..

apakah benar Ramadhan kita sudah mampu mencapai tahap itu?
-----------
Masya-allah..
usah bersedih, saudara!
Syukur.. Masa masih berbaki...!
Mari kita cari apa yang kita nanti-nanti
Rahmat, Maghfirah dan Redha Al-Khaliq
CInta-Mu ya ILAHI..
ayuh,
Jangan Lengah lagi..!
-----
**Bersegeralah kamu kepada syurga seluas langit dan bumi.....


MARI MENANGISI DIRI SENDIRI..!

Nak, menangislah,
Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu.
Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan.
Dan tadarus quranmu tak juga beranjak pada juz empat.
jika itu adalah ungkapan penyesalanmu.
jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih
dan qiyamul lailmu yang centang perenang
(ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap,
"alhamdulillah tarawihku belum bolong. "
dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)

Menangislah,
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir.
Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena.
Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan,
yang katanya berlatih puasa semenjak rajab,
yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan,
tapi...,
tapi sampai puasa hari ke tiga belas masih juga
menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu,
masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan,
tak juga menambah ibadah sunnah...
Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah, lebih keras...
Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan,
apakah kamu masih disertakan,
sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa belas.
Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok,
sedang Ramadhan ini tersia-siakan.

Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang,
bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu.
Setengah sadar menatap hidangan saat sahur,
kolak-es buah yang tersaji saat berbuka,
menyusuri gang sempit saat tadarus keliling,
petasan dan kembang api yang disulut usai subuh.
Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu
dan terus terulang mengisi tahun-tahun kedewasaan.. .

Menangislah,Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni,
tapi kamu masih juga menambahi dengan dosa baru.
Berapa kali kamu sholat taubat,
tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat?
Kamu bilang tak sengaja?
Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran?
Syarat taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi
dan bukannya bertobat sambil berucap 'kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi'...

Menangislah.
Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini.
Karena besok waktu akan bergerak makin cepat,
Ramadhan semakin berlari.
Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf.
Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan.
Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan.
Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.
Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...
salam i'tikaf..

*rediyans

i'tikaf adalah percepatan amal...bagaimana bisa masuk akal tentang ibadah 10jam bagai ibadah lebih dari 720.000 jam (1000 bulan)?*

Quoted from
eramuslim.com

Friday, September 28, 2007


Khas buat rakan2 IPBA yang dikasihi.. Jemput memakmurkan Surau kita ya..!
Mari hadiri
--> Tadarus dan Tadabbur Quran bersama
--> Solat Terawih bersama
--> Makan Morei bersama

Moga-moga Ramadhan ini menjadi bulan peningkatan iman dan ukhuwwah kita semua..!
** senyum.. sayang ntum kerana Allah....


Alhamdulillah.. Syukur ke hadrat-Nya..


Alhamdulillah, ramadhan kali ini sungguh bermakna.
Seakan tidak puas berada hampir sepurnama lantaran leka dek haruman dan keindahannya. Hari-hari berlalu penuh makna biar ujian2 hidup melanda..
Alhamdulillah..
seakan dihadiahkan ‘extra’ kekuatan dari yang Maha Esa.

Benar hikmah kalam yang berbunyi,
‘Ramadhan perlu dimasuki dengan hati yang bersedia.’
'Ramadhan hadiah istimewa buat orang-orang mukmin.'

Moga Ramadhan kali ini benar2 menjadi Madrasah Tarbiyah buat kita semua...




Wednesday, September 12, 2007

RINDU yg HAMPIR TERUBAT..

air mata menitis
tanpa aku sedari
rinduku hampir terubat
lantaran sebentar lagi
yang kurindu akan kutemu

saudara
apa kalian juga seperti itu?
ya, aku pasti
kerana kita sehati, sejiwa dan secinta
Hidup kita untuk Allah
Mati kita juga untuk Allah
Insya-allah

moga menjadi titik peningkatan
moga menjadi titik pengislahan
Ya Allah, kuatkan aku dengan kehadirannya
Ya Allah, bahagiakan aku dengan kedatangannya
Biar angkuhku lebur
Biar ego hancur
Biar yang ada hanya JIWA seorang HAMBA
merintih merayu
bergantung harap Hanya Pada-Mu

Ramadhan Kareem..
Penghulu yang dirindu

Anis Hanisah
IPBA, KL
(2 hours more to enter ramadhan 1428H..)

Saturday, September 8, 2007

Bakar, Bakar, Bakar....!

[[HIDANGAN SEMPENA DEKATNYA RAMADHAN]]

Ramadhan = 'panas' yang 'membakar'

Bakar apa? Bakar Kulit (Panasnya mentari)? Tidak..

Ramadhan memBakar Nilai yang ada pada diri manusia
MemBakar Sikap, Nafsu dan Penyakit-penyakit yang tidak perlu ada pada seorang Mukmin

Mengapa perlu Bakar?

Semua yang pantas bergerak, amat perlu pada proses pembakaran
Contoh:
Kereta > Tidak jalan tanpa minyak membakar engine
Roket > Tidak terbang ke langit tanpa pembakaran gas di dalamnya

Jadi, apa lagi menjadi Mukmin Muslim yang ingin Bergerak pantas menuju Allah
Tentu sahaja memerlukan Proses Pembakaran.
RAMADHAN, Hadiah Allah bagi membantu Mukmin Mendapatkan Proses itu.

Mukmin perlu dibakar Nafsunya dan dibakar Karat-karat Jahiliyah yang berbaki di JIWA
Untuk muncul sebagai Ketulan EMAS yang tak ternilai HARGA dan KEINDAHANnya...

Ayuh, kita menjadi Emas, ayuh kita Lalui bersungguh-sungguh proses Pembakaran ini!

Ramadhan...Aku Merinduimu..

(adaptasi daripada Kuliah Ust. Norazman)

Anis Hanisah
IPBA, KL

Thursday, September 6, 2007

Jangan Putus Asa


"Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa." (Az-Zumar, 53)


"Sesungguhnya yang berputus asa dari Rahmat Allah itu hanyalah kaum yang tidak beriman." (Yusuf, 87)

Benar, sungguh orang-orang mukmin itu melihat akan dosanya seolah-olah ia berdiri di bawah sebuah gunung; ia merasa takut sekiranya gunung tersebut jatuh menimpanya. Namun, keyakinannya kepada rahmat Allah, dan keimanannya pada Asma'2-Nya (Al-Gaffur [Maha Pengampun], At-Tawwab [Maha Penerima Taubat] dan Al-A'fuwu [Maha Pemaaf]) membuang sebarang prasangkanya.

Kata Sa'id Hawwa di dalam kitabnya, 'Mana mungkin lahir Asma2 sedemikian, jika hamba Allah tidak terbuat dosa dan tidak berlari-lari menagih keampunan-Nya?' Maka, janganlah kita berputus asa dari Rahmat Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui kita dengan kelemahan kita, juga Allah mengetahui kita dengan hasrat keimanan kita.

Wallahua'lam.

*Ya Allah, diriku di bawah kekuasaan-Mu. Aku Mohon Ampunanan-Mu terhadap kelemahan diriku..

Anis Hanisah
IPBA, KL

Mari Bertaubat, sahabatku!


Taubat> Gerbang Jalan menuju AllahSWT

Tersebut kerap di dalam Al-quran, mulia nian;
"Sungguh Allah mengasihi dan menyayangi orang-orang yang bertaubat dan yang senantiasa mensucikan diri"
Bahkan, di dalam sepotong sabda baginda saw;
"Wahai anak Adam, selama mana kamu berdoa dan berharap kepada-Ku,
Aku (ALLAH) akan ampuni bagi kamu di atas dosa-dosa yang ada padamu,
dan Aku tidak peduli.
Wahai anak Adam, sekiranya mencapai dosa-dosamu itu ke awan langit selepas itu engkau memohon keampunan-Ku,
nescaya Aku ampuni bagi kamu dan Aku tidak peduli.
Wahai anak Adam, sesungguhnya kira kamu datang pada-Ku dengan kesalahan sebanyak bumi dan seisinya, sedang kamu tidak menyekutui Aku dengan sesuatupun, nescaya Aku berikan keampunan kepadamu sebanyak itu juga."(At-Tarmizi)
Subhanallah, Baiknya ALLAH pada hamba-hambaNya selagi mana kita tidak mempersekutukanNya.
Lantas, saudara-saudaraku,
ayuh bersama kita kembali padaNya..
Bertaubat dan Bersihkan diri.
Kita Mahu Dikasihi dan Disayangi ALLAH, bukan??
Ramadhan semakin hampir
Moga kita diizinkan menjejakinya dengan hati yang bersih dan bersedia...

Wallahua'lam..
**Salam sayang untuk semua...

Anis Hanisah
IPBA,KL

Wednesday, September 5, 2007

HIJJAB > Protecting My Dignity






The Veil (Hijab)
They say, "Oh, poor girl, you're so beautiful you know
It's a shame that you cover up your beauty so."
She just smiles and graciously responds reassuringly,
"This beauty that I have is just one simple part of me.
This body that I have, no stranger has the right to see.
These long clothes, this shawl I wear, ensure my modesty.
Faith is more essential than fashion, wouldn't you agree?
This hijab,
This mark of piety,
Is an act of faith, a symbol,
For all the world to see.
A simple cloth, to protect her dignity.
So lift the veil from your heart to see the heart of purity.
They tell her, "Girl, don't you know this is the West and you are free?
You don't need to be opressed, ashamed of your femininity."
She just shakes her head and she speaks so assuredly,
"See the bill-boards and the magazines that line the check-out isles, with their phony painted faces and their air-brushed smiles?
Well their sheer clothes and low cut gowns are really not for me.
You call it freedom, I call it anarchy."
This hijab,
This mark of piety,
Is an act of faith, a symbol,
For all the world to see.
A simple cloth, to protect her dignity.
So lift the veil from your heart to see the heart of purity.
Lift the veil from your heart and seek the heart of purity.

(Dawood Wharnsby Ali)

Tuesday, September 4, 2007

Kikis Habis-Habis

--------------------
"Mengikis karat-karat JAHILIYAH di Hati
dengan aliran Air Suci Tarbiyah Imaniyah, Ruhiyah dan Dzatiyah"
-----------

INDAHNYA ISLAM
~Hanya ALLAH dalam JIWA~

** Tak cemburu..??**

WANITA dan LELAKI













Wanita dan Lelaki
saling menjadi fitnah
selagi belum Halal Ikatannya..
Biar atas nama 'kawan', 'lawan' bahkan apa sahaja
yang 'ketiga' senantiasa bersama
Pelihara diri,
hai para Mukminin dan Mukminah
Hatimu hanya LAYAK untuk PENCIPTAmu
Cintamu hanya LAYAK untuk PEMELIHARAmu
Dirimu hanya LAYAK untuk PEMILIKmu
Sungguh,
mereka yang
Memelihara Diri, bahkan Mengawal Al-Hawa
HadiahNya tidak Kecil
JanjiNya tidak lekeh
JANNATUL NA'EEM
ABADAN ABADA..

Anis Hanisah
IPBA, KL

Mengajak Wanita Mengenali Fitrahnya

Wanita lebih bernilai daripada sebutir permata. Kalaupun nak diibaratkan dengan sebutir permata bukanlah pada nilai harganya, namun pada cahayanya yang gemerlapan. Kerana harga adalah nilai kebendaan yang boleh ada pasang surutnya, sedang cahaya senantiasa tetap memancar serinya. Permata terhasil dari hebatnya proses kimia aturan Allah yang mengambil masa ribuan tahun jauh di dasar kerak bumi. Begitulah wanita Muslimah sejati menjadi serikandi menerusi indahnya seni didikan murni Al-Quraan, Hadith, Ibu bapa dan suasana yang terpelihara.

Wanita, seharusnya sedar bahawa mereka bukan barang dagangan nafsu dan pelaris produk. Wanita dilihat oleh ISLAM pada cahaya hati mereka yang menyinari alam didikan keluarga. Raut wajah mereka yang tenang, bercahaya hasil daripada ibadah menceritakan kemampuan mereka membesarkan anak supaya bertaqwa. Perasaan halus di jiwa mereka menghembuskan nafas iman untuk meluruskan akhlaq anak-anak Mukmin. Pada kecerdikan dan kecerdasan mereka, tersedia gedung ilmu membekalkan anak dengan bekalan suci perjalanan hidupnya.

Dengan itu Islam mewartakan wanita wajib dimuliakan sejajar dengan tugas mendidik yang hebat ini. Keluarga ialah perkara penting dalam masyarakat manusia. Dalam keluarga didikan adalah tujuan utama, dan didikan wanita yang bergelar ibulah yang memberi pengaruh terbesar. Seperti tersebut di dalam sepotong Hadith, 'Syurga dibawah tapak kaki ibu'. Hal ini menggambarkan betapa syurga seorang anak bergantung erat pada keteguhan deen si ibu, mulia nian.

Wanita wajib dipelihara daripada saat kelahirannya hingga saat kematiannya. Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membenci wanita, maka ia bukan dari golonganku." Wanita wajib dipelihara ketulenan jiwa dan akal mereka agar sentiasa bersih dan boleh membersihkan akhlaq, akal dan sikap anak-anak. Dilarang berpelesaran seperti lelaki, sama ada atas nama kerjaya atau apa sekalipun. Ini kerana mereka ibarat permata, bakal rundung cahaya cerdik dan sucinya jika terkasar, tergeser, tercalar dan terdedah pada kancah kekotoran.

Dipertanggungjawabkan ke atas ibu bapa supaya tidak mendedahkan anak perempuan bergaul bebas dengan lelaki atau menghadiri acara yang menghilangkan malunya. Malu adalah warisan mulia wanita. Pergaulan bebas dan acara yang memansuhkan sifat malu menjatuhkan martabat wanita. Keperibadian wanita dibina dengan sembilan nafsu satu akal, oleh itu hanya sifat malu yang mencegahnya daripada gelora liar dan aib.

Perjuangan wanita sudah dijayakan oleh Rasulullah SAW 1500 tahun yang lampau. Sebelum itu keadaan masyarakat Jahiliyah meletakkan wanita semata-mata sebagai barangan seks dan dagangan. Amalan bersuami lebih dari satu sudah cukup menggambarkan betapa anak yang lahir tidak tahu asal keturuanannya. Islam berjaya memuliakan wanita dengan mengharamkan pembunuhan anak perempuan, perhambaan dan pelacuran. Islam telah menggantikannya dengan perintah wajib diberi wanita Ilmu dan nafkah, wajib disantuni dan disegerakan nikah jika ada lamaran yang memenuhi syarat adil, dan wajib dilindungi wanita janda dan anak yatim.

Dengan terlaksananya keadilan terhadap wanita yang diperjuangkan oleh SYARI'AT ALLAH, maka terhasillah para ilmuan wanita, ibu-ibu yang terpelajar, para hafizah yang menghayun buaian dan terbit jugalah anak-anak cendikiawan ulung dan para imam mujtahidin daripada institusi keluarga. Sedang saat itu, Barat masih dalam kemelut perhambaan, sistem fuedal, dan wanita ditindas terkebelakang selama beberapa abad.

Oleh itu, garis perjuangan wanita sudah tergaris di dalam Al-Quraan, iaitu perjuangan mendapat martabat TAQWA di sisi ALLAH SWT, memelihara kehormatan diri, menyusu dan mendidik anak agar terpelihara daripada azab api neraka, menutup tubuh agar dikenali sebagai orang mulia dan tidak mengumpat atau menjaga tepi kain orang. Perjuangan wanita sebagai sayap kanan suami mithali, dalam membantu menegakkan kebenaran ISLAM, sebagai penenang gundah dan letih suami ketika pulang dan sebagai penyampai ilmu sesama mereka.

Apakah tidak cukup pengiktirafan Al-Quran kepada wanita di dalam surah Al-Ahzab, 35 yang menyebut adalah sama ganjarannya antara wanita dan lelaki yang mukmin, bertaqwa bahkan beramal soleh di sisi ALLAH? Sama ganjaran biarpun berlainan jantina dan tugas. Subhanallah, rahmat dan kasih ALLAH meliputi segalanya! Sedang, perjuangan wanita Barat mengorbakan diri. Hal merebut persamaan hak, terlalu kabur kerana hingga kini mereka tidak juga terbela dari segi kehormatan. Cuma sekadar mendapat peluang berjawatan itu dan ini, berserta bebanan yang bertambah-tambah. Hal itu tidak lebih, sekadar perjuangan kebendaan.


Adaptasi dari Majalah Haluan, keluaran 2/2002

3rd Sept 2004 to 3rd Sept 2007


Last three years before, he is still with us..
Laughing, Cheering and Joking
Giving us a strength to live
Nevertheless,
HIS Love, HIS fate and HIS word
are always above everything
Nothing I could do,
but accept with pleasure
and make it as the Best Lesson
that reminds me always
about
How Short, How Temporary, How Immortality
the Life is..

**Ayah
,
though we are growing to be adults
but,
we'll always try our best to be your best share
a soleh child
on the day of the meeting..

~AL-FATIHAH..~

Anis Hanisah
IPBA, KL
3rd of September 2007

Monday, September 3, 2007

Just a word of mine









Between me and Him
I am nothing, but an imperfect servant
I am nobody, but a forever learner
I am no one, but a preserving peace-finder

Between me and the world
I am everyone as I am a Muslim
I am somebody as I am a Caliph
I am someone as I am a Mukmin

Because
My dignity and my strength,
My love and my passion
are all gathered
in His Power and Mastery
I Believe
I Trust
merely in His authority

O Allah, show me the true Path..

Anis Hanisah
IPBA, KL
3 Sept 2007